Seharusnya aku bahagia.
Tapi kenapa aku belum juga bahagia ?.
(Benarkah aku belum bahagia!)
#aku tidak begitu yakin dengan jawabanku sendiri*#
Akhir bulan aku sudah marah-marah kepada mas Lalangku. "Kapan sih mas kamu dewasa?".
########::############::################
Matematika kita beda .......
Fix, ada sedikit kesalahan dengan kerjaan mas Lalangku. Aku menggerutu. Karena aku yang harus transfer dan membayar tagihan gaji orang yang kami pekerjakan. Dan aku juga yang harus transfer.
Mas Lalang ku tidak membuatku menjadi rileks tapi membuatku semakin menjadi pemarah. Dia tidak serius, tidak profesional. Pekerjaan selalu dia campur adukkan dengan pribadi kami.
"Sungguh melelahkan".
Kali ini aku tidak mempercayainya. Masih tetap sama aku tidak bisa mempercayainya. Ada rasa pening terhadapnya. Sampai kapan dia akan bersikap seperti ini. Bisnis dicampur pribadi. Kita tidak akan pernah tahu kemajuan pekerjaan dan usaha kita mas !. 😕 *aku merasa sedih*.
Harapanku hanya satu 💦.
Pekerjaan ini segera berakhir. Aku akan mengajarkan lagi hal baru untuk suami ku. "Mas, semestinya kita lewat jalur yang ini mas... Bukan jalur yang itu. Mas, seharusnya kita tidak ceroboh. Dan semestinya kamu mengcover aku. Bukan justru melucuti ku dengan kekacauan kekanak-kanakan mu!".
November akan segera berakhir.
Aku pun menorehkan harapan.
Semoga segala emosi di bulan ini bisa aku atasi dan tidak pernah akan aku bawa hingga di bulan selanjutnya.
Desember, selamat datang.
Semoga ada keceriaan di sana.
Selamat untuk pernikahanku.. Walau untuk detik ini aku merasa masuk di fase waktu sulit. Kehilangan rasa bersyukur 🍂.
"Sam, kamu kuat ! Kamu harus kuat. Perjalananmu hingga hari ini sudah sulit. Jangan menyerah saat kamu benar-benar telah babak belur. Jika kamu tidak bisa memenangkan sesuatu. Minimal kamu tidak kalah karena tidak berjuang apa-apa. Jangan bersedih.... ! Laa Tahzan, Sam. Laa Tahzan ".
